sinematografi di dunia seni
Thomas Alfa Edison berhasil menciptakan sebuah alat kinetoscope atau kotak berisirangkaian gambar bergerak yang cara pengoperasiannya dengan mengintip melalui lubang kecil pada salah satu sisinya.
Auguste & Louis Lumiere (Lumiere bersaudara) berhasil menciptakanCinematographe yaitu kamera film seluloide yang juga berfungsi sebagai proyektor. Alat ini hasil modifikasi dari alat ciptaan Thomas Alfa Edison yaitu Cinematographe. Hal ini menandai dimulainya era pertunjukan film untuk orang banyak.
Th. 1926 Film berwarna (bisu) pertama berjudul Black Pirate dengan sistem technicolour-trademark. Dalam era film bisu, pertunjukan film umumnya diiringi musik secara langsung (live music performance). Jadi sebenarnya film itu disajikan dengan suara,tidak sepenuhnya hening.Th. 1927 dibuat film bersuara (backsound) berjudul “Don Juan”. Film real audiopertama berjudul “The Jazz Singer” (Sutradara: Alan Crosland, 1927, hitam putih)dengan pemeran Al Johnson sutrada Alan Crosland. Inilah film pertama di dunia yang menyajikan secara lengkap musik, dialog dan nyanyian.
Tahun 1952 menandai awal produksi film berwarna pertama di Indonesia Rodrigo de Villa(Sutradara Gregorio Fernandez, Rempo Urip) seluruhnya dikerjakan di Studio LVN ManilaFilipina. Mulai tahun 1968 baru muncul “musim warna” dalam produksi film Indonesia,semua film diproduksi dengan full color hingga sekarang.
Sinematografi secara etimologis berasal dari bahasa Latin yaitu; Kinema (gerak),Photos (cahaya), Graphos (lukisan/ tulisan). Jadi sinematografi dapat diartikan sebagai aktivitas melukis gerak dengan bantuan cahaya. Menurut Kamus Ilmiah Serapan BahasaIndonesia (Aka Kamarulzaman: 2005, 642) Sinematografi diartikan sebagai ilmu danteknik pembuatan film atau ilmu, teknik, dan seni pengambilan gambar film dengan sinematograf.
Menurut UNESCO, seni adalah kategori yang mencakup berbagai macam bentuk ekspresi manusia yang meliputi seni rupa, sastra, musik, tari, teater, arsitektur, dan sinematografi. Setiap bentuk seni memiliki nilai estetika dan budaya yang berbeda-beda, serta mampu mempengaruhi perasaan dan pemikiran orang yang melihatnya. Sebagai contoh, seni rupa mampu menyampaikan pesan dan emosi melalui gambar dan warna, sedangkan musik dapat menciptakan suasana dan perasaan tertentu melalui nada dan ritme. Oleh karena itu, keberadaan berbagai bentuk seni sangat penting untuk pengembangan budaya dan kreativitas manusia.
Didalam fotografi dan sinematografi, masing-masing bagian memiliki komposisi atau teknik tersendiri dalam penerapannya. Dalam fotografi, terdapat beberapa komposisi diantaranya yaitu The Golden Ratio, Rule of Thirds, Golden triangles, Balance, Leading lines, Lighting. Sedangkan pada sinematografi juga memiliki komposisi yaitu seperti Rule of Thirds, Headroom, Noseroom atau Lookroom, Leadroom, Leadings lines, Diagonals.
refrensi:
https://journal.uib.ac.id/index.php/cbssit/article/download/1468/968
http://repository.ikj.ac.id/2386/7/RASA%20ILMU%20PASTI%20RELATIVITAS%2020230316.pdf
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132313279/penelitian/peran+penting+sinematografi.pdf
Komentar
Posting Komentar